Wednesday, 12 March 2014

Ekonomi, Sosial & Politik " Pengantar Sosiologi "

  PENGANTAR SOSIOLOGI
Oleh : Ir. AGUS BUDIONO, MM.

 BAB 1.  PENDAHULUAN

Timbulnya sosiologi, semua ilmu pengetahuan yang dikenal pada dewasa ini pernah menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan (Master Scientiarum). Filsafat pada masa itu mencangkup pula segala usaha pemikiran mengenai masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman dan peradapan manusia, berbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam filsafat memisahkan diri yaitu Astronomi (Ilmu te  ntang bintang-bintang) dan Fisika (Ilmu alam) merupakan cabang-cabang filsafat yang pertama-tama memisahkan diri, kemudian diikuti oleh Ilmu Kimia, Biologi dan Geologi. Di dalam abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu Psikologi (Ilmu yang mempelajari perliku dan sifat-sifat manusia) dan sosiologi (Ilmu yang mempelajari masyarakat).

Astronomi pada mulanya merupakan bagian dari filsafat yang bernama kosmologi, sedangkan filsafat alamiah, filsafat kejiwaan dan filsafat sosial, masing-masing menjadi Fisika, psikologi dan sosiologi. Dengan demikian timbullah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang di dalam proses pertumbuhannya dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu kemasyarakatan lainnya seperti eknomi, sejarah, ilmu jiwa sosial dan sebagainya.
Perkembangan perhatian terhadap masyarakat seperti diuraikan di atas, terjadi pada tiap-tiap masyarakat di dunia ini.

Sejarah sosiologi berasal dari Ilmu filsafat (master scientiarum) yang lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Sosiologi, menurut Comte, harus dibentuk berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat bukan merupakan spekulasi.

Apakah sosiologi benar-benar merupakan suatu ilmu pengetahuan? Sejak mulakala, para pelopor sosiologi menganggapnya demikian tetapi apakah anggapan tadi benar?



Definisi Sosiologi dan Sifat Hakikatnya

a.    Pitirim Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
1.    Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya);
2.    Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya);
3.    Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
b.    Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
c.    William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
d.    J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammers berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
e.    Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Beberapa orang sarjana telah mencoba untuk memberikan definisi masyarakat (society)seperti berikut:
a.    Maclver dan Page mengatakan bahwa: Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenag dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.
b.    Ralph Linton Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga meraka  dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
c.    Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yamg hidup bersama, yang mengasilkan kebudayaan.

Hal ini disebakan karena pada dasarnya manusia mempunyai dua hasrat yang kuat dalam dirinya, yakni:
a.    Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain di sekelilingnya (misalnya, masyarakat);
b.    Keinginan untuk me njadi satu dengan lingkungan alam sekelilingnya.

Kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
a.    Adanya populasi dan population replacement;
b.    Informasi;
c.    Energi;
d.    Materi;
e.    Sistem komunikasi;
f.     Sistem produksi;
g.    Sistem distribusi;
h.    Sistem organisasi sosial;
i.      Sistem pengendalian sosial;
j.      Perlindungan warga masyarakat terhadap ancaman-ancaman yang tertuju pada jiwa dan harta bendanya.





Ilmu pengetahuan adalah: pengetahuan yang sistematis, menggunakan pemikiran, serta bersifat objektif.

Sosiologi
1.    Merupakan ilmu sosial
2.    Disiplin yang kategoris, membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini
3.    Merupakan ilmu pengetahuan murni bukan terapan
4.    Ilmu pengetahuan yang abstrak
5.    Meneliti prinsip-prinsip umum dari interaksi antar manusia
6.    Ilmu pengetahuan empiris dan rasional
7.    Ilmu pengetahuan umum bukan khusus

Objek sosiologi adalah masyarakat.
Masyarakat adalah:
1.    Manusia yang hidup bersama (minimal 2 orang)
2.    Bercampur dalam waktu yang sama
3.    Sadar merupakan suatu kesatuan
4.    Merupakan suatu sistem hidup bersama

Perbedaan Sosiologi dengan Antropologi
Terletak pada pangkal tolaknya. Sosiologi bertitik tolak pada unsur-unsur modern, sedangkan antropologi bertitik tolak pada unsur-unsur tradisional.




BAB 2.  Proses Sosial dan Interaksi Sosial

Para sosiolog memandang betapa pentingnya pengetahuan tentang proses sosial, mengingat bahwa pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum cukup untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama manusia. Bahkan Tamotsu Shibutani menyatakan bahwa sosiologi mempelajari transaksi-transaksi sosial yang mencangkup usaha-usaha bekerja sama antara para pihak karena semua kegiatan manusia didasarkan pada gotong-royong.

Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Atau dengan perkataan lain, proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.

Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

Contoh Interaksi Sosial
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi perbenturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Misalnya, di kalangan banyak suku bangsa di indonesia berlaku suatu tradisi yang telah melembaga dalam diri masyarakat bahwa dalam perkawinan, pihak laki-laki diharuskan memberikan mas kawin kepada pihak wanita, yang sering kali jumlahnya besar sekali. Dasar adanya mas kawin tersebut antara lain berasal dari alam pikiran bahwa dengan berpisahnya wanita dari keluarganya (karena dibawa oleh suaminya), maka timbul ketidakseimbangan magis dalam keluarga si wanita tersebut. Keseimbangan akan dicapai kembali apabila syarat-syarat mas kawin tadi dipenuhi. Beratnya syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki sering kali menyebabkan terjadinya kawin lari, yang dalam hal ini disetujui oleh calon istri. Biasanya persoalan kawin lari tersebut diselesaikan oleh seluruh masyarakat, karena menyangkut kepentingan umum dan tata tertib seluruh masyarakat.

Interaksi sosial sangat berguna untuk menelaah dan mempelajari banyak masalah di dalam masyarakat. Sebagai contoh di Indonesia, dapat di bahas bentuk-bentuk interaksi sosial yang berlangsung berbagai suku bangsa, antara golongan-golongan yang disebut mayoritas dan minoritas , dan antara golongan terpelajar dengan golongan agama dan seterusnya. Interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
1.    Antara orang-perorangan
Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi (socialization), yaitu suatu proses, di mana dia menjadi anggota.
2.    Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
3.    Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.

Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga di dalam pemilihan umum. Atau apabila dua buah perusahaan bangunan mengadakan suatu kontrak membuat jalan raya, jembatan, dan seterusnya di suatu wilayah yang baru dibuka.

3 comments:

  1. keren juga ini blog. like like like (y)

    ReplyDelete
  2. terima kasih sudah berkunjung di Blog kami yang sederhana ini . Semoga bermanfaat :)

    ReplyDelete
  3. Jadikan Blog ini sebagai salah satu sarana untuk menambah wawasan anda dan selalu kreatif...berkarya demi masa depan kita bangsa dan negara

    ReplyDelete