PENGANTAR SOSIOLOGI
Oleh :
Ir. AGUS BUDIONO, MM.
BAB 1. PENDAHULUAN
Timbulnya sosiologi, semua ilmu pengetahuan yang dikenal pada dewasa ini
pernah menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari segala
ilmu pengetahuan (Master Scientiarum). Filsafat pada masa itu mencangkup pula
segala usaha pemikiran mengenai masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman
dan peradapan manusia, berbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam
filsafat memisahkan diri yaitu Astronomi (Ilmu te ntang bintang-bintang) dan Fisika (Ilmu alam)
merupakan cabang-cabang filsafat yang pertama-tama memisahkan diri, kemudian
diikuti oleh Ilmu Kimia, Biologi dan Geologi. Di dalam abad ke-19, dua ilmu
pengetahuan baru muncul, yaitu Psikologi (Ilmu yang mempelajari perliku dan
sifat-sifat manusia) dan sosiologi (Ilmu yang mempelajari masyarakat).
Astronomi pada mulanya merupakan bagian dari filsafat yang bernama
kosmologi, sedangkan filsafat alamiah, filsafat kejiwaan dan filsafat sosial,
masing-masing menjadi Fisika, psikologi dan sosiologi. Dengan demikian
timbullah sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan yang di dalam proses pertumbuhannya dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu
kemasyarakatan lainnya seperti eknomi, sejarah, ilmu jiwa sosial dan
sebagainya.
Perkembangan
perhatian terhadap masyarakat seperti diuraikan di atas, terjadi pada tiap-tiap
masyarakat di dunia ini.
Sejarah sosiologi berasal dari Ilmu filsafat (master scientiarum) yang
lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi menjadi
ilmu yang berdiri sendiri karena meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan
masyarakat dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Sosiologi, menurut Comte,
harus dibentuk berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat bukan merupakan
spekulasi.
Apakah sosiologi benar-benar merupakan suatu ilmu pengetahuan? Sejak
mulakala, para pelopor sosiologi menganggapnya demikian tetapi apakah anggapan
tadi benar?
Definisi Sosiologi dan Sifat Hakikatnya
a.
Pitirim Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari :
1.
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama;
keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik
dan lain sebagainya);
2.
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala-gejala non sosial (misalnya gejala geografis, biologis,
dan sebagainya);
3.
Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
b.
Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
c.
William F. Ogburn dan Meyer F.
Nimkoff berpendapat bahwa
sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya yaitu organisasi sosial.
d.
J.A.A. van Doorn dan C.J.
Lammers berpendapat bahwa
sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
e.
Selo Soemardjan dan Soelaeman
Soemardi menyatakan bahwa
sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Beberapa orang sarjana telah mencoba untuk memberikan definisi masyarakat
(society)seperti berikut:
a.
Maclver dan Page mengatakan bahwa: Masyarakat ialah suatu sistem
dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenag dan kerja sama antara berbagai
kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan
manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat.
Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.
b.
Ralph Linton Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga meraka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan
jelas.
c.
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yamg
hidup bersama, yang mengasilkan kebudayaan.
Hal ini disebakan karena pada dasarnya manusia mempunyai dua hasrat yang
kuat dalam dirinya, yakni:
a.
Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau
manusia lain di sekelilingnya (misalnya, masyarakat);
b.
Keinginan untuk me njadi satu dengan lingkungan alam
sekelilingnya.
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
a.
Adanya populasi dan population replacement;
b.
Informasi;
c.
Energi;
d.
Materi;
e.
Sistem komunikasi;
f.
Sistem produksi;
g.
Sistem distribusi;
h.
Sistem organisasi sosial;
i.
Sistem pengendalian sosial;
j.
Perlindungan warga masyarakat terhadap
ancaman-ancaman yang tertuju pada jiwa dan harta bendanya.
Ilmu pengetahuan adalah: pengetahuan yang sistematis, menggunakan
pemikiran, serta bersifat objektif.
Sosiologi
1.
Merupakan ilmu sosial
2.
Disiplin yang kategoris, membatasi diri pada apa
yang terjadi saat ini
3.
Merupakan ilmu pengetahuan murni bukan terapan
4.
Ilmu pengetahuan yang abstrak
5.
Meneliti prinsip-prinsip umum dari interaksi antar manusia
6.
Ilmu pengetahuan empiris dan rasional
7.
Ilmu pengetahuan umum bukan khusus
Objek sosiologi adalah masyarakat.
Masyarakat adalah:
1.
Manusia yang hidup bersama (minimal 2 orang)
2.
Bercampur dalam waktu yang sama
3.
Sadar merupakan suatu kesatuan
4.
Merupakan suatu sistem hidup bersama
Perbedaan Sosiologi dengan Antropologi
Terletak
pada pangkal tolaknya. Sosiologi bertitik tolak pada unsur-unsur modern,
sedangkan antropologi bertitik tolak pada unsur-unsur tradisional.
BAB 2. Proses
Sosial dan Interaksi Sosial
Para sosiolog memandang betapa pentingnya pengetahuan tentang proses
sosial, mengingat bahwa pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum
cukup untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama manusia.
Bahkan Tamotsu Shibutani menyatakan bahwa sosiologi mempelajari
transaksi-transaksi sosial yang mencangkup usaha-usaha bekerja sama antara para
pihak karena semua kegiatan manusia didasarkan pada gotong-royong.
Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat
apabila para individu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.
Atau dengan perkataan lain, proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal
balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Interaksi
Sosial sebagai Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial
Bentuk umum proses adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan
proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial.
Contoh Interaksi Sosial
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam
masyarakat. Interaksi tersebut lebih
mencolok ketika terjadi perbenturan antara kepentingan perorangan dengan
kepentingan kelompok. Misalnya, di kalangan banyak suku bangsa di indonesia
berlaku suatu tradisi yang telah melembaga dalam diri masyarakat bahwa dalam
perkawinan, pihak laki-laki diharuskan memberikan mas kawin kepada pihak
wanita, yang sering kali jumlahnya besar sekali. Dasar adanya mas kawin tersebut
antara lain berasal dari alam pikiran bahwa dengan berpisahnya wanita dari
keluarganya (karena dibawa oleh suaminya), maka timbul ketidakseimbangan magis
dalam keluarga si wanita tersebut. Keseimbangan akan dicapai kembali apabila
syarat-syarat mas kawin tadi dipenuhi. Beratnya syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh pihak laki-laki sering kali menyebabkan terjadinya kawin lari, yang
dalam hal ini disetujui oleh calon istri. Biasanya persoalan kawin lari
tersebut diselesaikan oleh seluruh masyarakat, karena menyangkut kepentingan
umum dan tata tertib seluruh masyarakat.
Interaksi sosial sangat berguna
untuk menelaah dan mempelajari banyak masalah di dalam masyarakat. Sebagai contoh di Indonesia, dapat di bahas
bentuk-bentuk interaksi sosial yang berlangsung berbagai suku bangsa, antara
golongan-golongan yang disebut mayoritas dan minoritas , dan antara golongan
terpelajar dengan golongan agama dan seterusnya. Interaksi sosial merupakan
kunci semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin
ada kehidupan bersama.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
1.
Antara orang-perorangan
Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil
mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi
melalui sosialisasi (socialization), yaitu suatu proses, di mana dia menjadi
anggota.
2.
Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok
manusia atau sebaliknya
Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang
merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat
atau apabila suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan
diri dengan ideologi dan programnya.
3.
Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok
manusia lainnya.
Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja
sama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga di dalam pemilihan umum. Atau
apabila dua buah perusahaan bangunan mengadakan suatu kontrak membuat jalan
raya, jembatan, dan seterusnya di suatu wilayah yang baru dibuka.
keren juga ini blog. like like like (y)
ReplyDeleteterima kasih sudah berkunjung di Blog kami yang sederhana ini . Semoga bermanfaat :)
ReplyDeleteJadikan Blog ini sebagai salah satu sarana untuk menambah wawasan anda dan selalu kreatif...berkarya demi masa depan kita bangsa dan negara
ReplyDelete